BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    TINGKATKAN AI DI INDUSTRI UTAMA, UE LUNCURKAN RENCANA SENILAI $1,1 MILIAR

    Terbit Pada

    08 October 2025

    1759914746787123

    IQPlus, (8/10) - Komisi Eropa pada hari Rabu mengumumkan rencana senilai 1 miliar euro ($1,1 miliar) untuk meningkatkan penggunaan kecerdasan buatan di industri-industri utama di tengah upaya untuk mengurangi ketergantungan Uni Eropa pada teknologi AS dan Tiongkok.

    Strategi Apply AI dari eksekutif Uni Eropa ini merupakan kelanjutan dari rencana aksi yang diluncurkan pada bulan April yang bertujuan untuk meringankan beban regulasi dan biaya bagi perusahaan rintisan yang kesulitan mematuhi aturan-aturan penting AI yang mulai berlaku pada bulan Agustus tahun lalu.

    Langkah ini juga menggarisbawahi tujuan Eropa untuk mencapai otonomi strategis di sektor-sektor utama di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok serta dominasi perusahaan-perusahaan teknologi besar AS.

    "Saya ingin masa depan AI dibangun di Eropa," ujar Presiden Komisi Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan.

    "Adopsi AI perlu disebarluaskan, dan dengan strategi-strategi ini, kami akan membantu mempercepat prosesnya. Kami akan mendorong pola pikir 'utamakan AI' ini di semua sektor utama kami, mulai dari robotika hingga layanan kesehatan, energi, dan otomotif," ujarnya.

    Komisi memilih sektor kesehatan, farmasi, energi, mobilitas, manufaktur, konstruksi, agri-pangan, pertahanan, komunikasi, dan budaya sebagai sektor-sektor penting yang perlu lebih banyak menggunakan AI.

    Langkah-langkah spesifik sektor dalam strategi Terapkan AI mencakup pembentukan jaringan pusat skrining canggih berbasis AI di bidang kesehatan dan pengembangan AI agensi di industri manufaktur, iklim, dan farmasi.

    Dana sebesar 1 miliar euro akan berasal dari proyek penelitian Uni Eropa seperti Horizon Eropa dan program Digital Eropa, yang dapat mendorong negara-negara Uni Eropa dan sektor swasta untuk menyediakan dana pendamping, kata Komisi. (end/Reuters)