bonds

    Fixed Income Daily Notes 30 December 2025

    Perusahaan

    Fixed Income

    Terbit Pada

    30 December 2025 - 07.48am
    vector
    pdf icon

    PDF

    Fixed Income Daily Notes 30 December 2025

    Lihat

    Terakhir diperbarui: 31-12-2025, 18:11

    Americas

    Aktivitas manufaktur Texas seiring penurunan pesanan dan kapasitas produksi. Indeks aktivitas bisnis umum Dallas Fed turun ke minus 10,9, level terendah sejak Juni, sementara indeks prospek jatuh lebih dalam ke minus 11,9, mencerminkan pelemahan kondisi usaha secara luas. Produksi turun ke minus 3,2 dan pesanan baru melemah ke minus 6,4, disertai penurunan tajam kapasitas terpakai ke minus 4,5 serta pengiriman yang anjlok ke minus 10,6. Pasar tenaga kerja relatif datar dengan sedikit penurunan indeks ketenagakerjaan ke minus 1,1 dan jam kerja turun signifikan ke minus 7,5. Tekanan harga tetap stabil, sedangkan pertumbuhan upah sedikit meningkat.

    Yield UST 10 tahun turun di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bergerak lebih rendah ke sekitar 4,1% dalam perdagangan tipis, seiring pasar mempertahankan ekspektasi dua pemangkasan suku bunga pada 2026 meski proyeksi pejabat Fed cenderung hanya satu. Data GDP Q3 yang kuat menjaga keyakinan pada ketahanan ekonomi dan menahan ekspektasi pelonggaran agresif. Pasar juga menyoroti penunjukan Ketua Fed baru oleh Presiden Trump pada awal 2026 serta menantikan rilis notulen FOMC untuk petunjuk arah kebijakan selanjutnya.

    Europe

    Perkembangan diplomasi Ukraina beri sentimen hati‑hati di pasar Eropa. Para pelaku pasar mencerna perkembangan geopolitik setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pembicaraan damai menunjukkan kemajuan, dengan sekitar 90% dari rencana perdamaian 20 poin telah disepakati termasuk jaminan keamanan, meski isu sulit masih tersisa. Aktivitas pasar diperkirakan tetap tenang hari ini karena tidak ada rilis data maupun laporan kinerja utama dari Eropa.

    Yield obligasi Eropa turun tipis di tengah sentimen geopolitik. Yield Bund Jerman tenor 10 tahun melemah ke 2,85% dalam perdagangan libur yang tipis, sementara OAT Prancis turun ke 3,55% dan BTP Italia ke 3,5%—seluruhnya sedikit di bawah level tertinggi pekan lalu. Pasar mencerna komentar Presiden AS Donald Trump soal peluang kesepakatan damai Ukraina yang “semakin dekat,” meski isu Donbas belum terselesaikan. Perhatian investor juga tertuju pada transisi sistem pensiun Belanda senilai hampir EUR2 triliun ke kerangka investasi yang memungkinkan ekspansi ke aset berisiko mulai 1 Januari. Sepanjang tahun, Bund diproyeksikan naik sekitar 50 bps, didukung sikap hawkish ECB dan stimulus fiskal Jerman, sementara OAT menguat sekitar 35 bps di tengah ketidakpastian anggaran 2026. BTP relatif stabil sepanjang 2025 berkat ekspektasi suku bunga yang terjaga, inflasi rendah, dan peningkatan peringkat kredit Italia.

    Asia

    BOJ semakin condong pada kenaikan suku bunga lanjutan. Ringkasan pandangan pertemuan Desember BOJ menunjukkan mayoritas pejabat menilai kenaikan suku bunga tambahan dan pengurangan stimulus secara bertahap diperlukan guna mencapai inflasi yang berkelanjutan. Keyakinan meningkat bahwa Jepang memasuki siklus sehat antara kenaikan upah dan harga, didukung laba korporasi yang solid serta tekanan inflasi yang tetap bertahan akibat faktor nilai tukar. Beberapa anggota dewan menilai penundaan pengetatan berisiko tinggi karena suku bunga riil masih jauh di bawah level keseimbangannya. Pada pertemuan tersebut, BOJ menaikkan suku bunga acuan 25 bps ke 0,75%, tertinggi sejak 1995.

    Yield obligasi Asia fokus pada normalisasi BOJ dan prospek fiskal China. Yield JGB Jepang 10 tahun tetap di atas 2% mendekati level tertinggi 27 tahun, didorong perdebatan internal BOJ soal perlunya kenaikan suku bunga lanjutan meski inflasi Tokyo turun ke 2% di Desember. Pasar juga mencermati anggaran 2026 sebesar JPY122,3 triliun yang dinilai berpotensi mengangkat yield jangka panjang. Sementara itu, yield obligasi pemerintah China 10 tahun bergerak datar di sekitar 1,84% karena investor menunggu detail stimulus fiskal 2026, di tengah data laba industri yang hanya naik 0,1% YoY dan mencerminkan pelemahan permintaan akhir tahun.