bonds

    Fixed Income Daily Notes 29 December 2025

    Perusahaan

    Fixed Income

    Terbit Pada

    29 December 2025 - 07.47am
    vector
    pdf icon

    PDF

    Fixed Income Daily Notes 29 December 2025

    Lihat

    Terakhir diperbarui: 31-12-2025, 18:11

    Americas

    Harga komoditas menguat didorong permintaan kuat dan gangguan pasokan. Emas bergerak stabil di USD4500/oz (+7,10% MoM; +73,87% YoY), mempertahankan tren positif di tengah minat aset lindung nilai. Tembaga menyentuh USD5,7 per pon sebelum koreksi ringan, didorong permintaan struktural dari transisi energi dan pelemahan USD, sementara pasar tetap waspada terhadap potensi pengetatan suplai global pada 2026. Perak menembus USD76 per ons untuk pertama kalinya seiring sentimen geopolitik dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang meningkatkan daya tarik aset non‑yielding, membawa kenaikan sekitar 158% YtD. Sementara itu, nikel di Inggris melonjak ke USD15600 per ton setelah rencana Indonesia menurunkan produksi 34% pada 2026.

    Yield UST 10 tahun naik ke 4,15% saat pasar mencermati arah kebijakan The Fed. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bergerak ke sekitar 4,15% setelah sempat melemah, seiring pelaku pasar menilai kembali prospek suku bunga. Harga di pasar kini mengindikasikan dua pemangkasan tambahan tahun depan, meski estimasi awal GDP Q3 menunjukkan pertumbuhan tahunan 4,3%—melampaui ekspektasi 3,3% dan menjadi laju tercepat dalam dua tahun. Data ekonomi yang kuat ini meredam kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja dan memperkuat argumen kelompok FOMC yang lebih hawkish. Proyeksi median pembuat kebijakan hanya menunjukkan satu kali pemangkasan suku bunga pada 2026.

    Europe

    Yield obligasi Eropa turun, pasar fokus pasar pada arah kebijakan ECB. Yield Bund Jerman tenor 10 tahun turun ke 2,87% dari 2,90% setelah pasar global stabil, sementara ECB kembali menahan suku bunga dan sinyal hawkish tetap bertahan dengan probabilitas pasar sekitar 40% untuk kenaikan pada Maret 2027. Italia mencatat yield BTP 10 tahun di 3,51% dari 3,58% di tengah meredanya tekanan jual serta isu domestik terkait amandemen anggaran yang memicu kekhawatiran independensi bank sentral. Di Prancis, OAT tenor 10 tahun turun tipis ke 3,56% dari 3,60% meski ketidakpastian fiskal masih tinggi akibat kebuntuan anggaran 2026. Secara keseluruhan, pasar obligasi Eropa bergerak hati‑hati, dengan kebijakan ECB, tekanan inflasi, dan dinamika fiskal menjadi penentu utama, sementara Jepang dan AS menawarkan kontras melalui sikap moneter yang lebih hawkish dan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan.

    Asia

    Kebijakan fiskal China diproyeksikan makin ekspansif. Kementerian Keuangan China menyatakan kebijakan fiskal akan dibuat lebih proaktif tahun depan, dengan fokus pada penguatan permintaan domestik, inovasi teknologi, dan jaring pengaman sosial. Langkah ini muncul di tengah dorongan mitra dagang agar China mengurangi ketergantungan ekspor, sementara tekanan dari krisis properti berkepanjangan terus menahan sentimen. Pemerintah menargetkan penguatan konsumsi serta peningkatan investasi pada sektor produktif baru dan pengembangan sumber daya manusia. China diperkirakan mempertahankan target pertumbuhan sekitar 5% pada 2026, yang berarti stimulus fiskal dan moneter perlu tetap longgar untuk membantu keluar dari tekanan deflasi.

    Yield obligasi Asia bergerak mixed. Yield JGB Jepang tenor 10 tahun stabil di sekitar 2% karena pasar tetap memperkirakan potensi kenaikan suku bunga lanjutan meski inflasi Tokyo melambat ke 2% pada Desember. BOJ baru saja menaikkan suku bunga ke 0,75%, level tertinggi sejak 1995, sementara pemerintah berencana menurunkan penjualan obligasi super‑long‑term pada tahun fiskal mendatang, dengan penerbitan 20–40 tahun turun ke JPY17,4 triliun. Di China, yield obligasi pemerintah 10 tahun melemah ke 1,83% setelah PBoC mempertahankan LPR 1 tahun di 3% dan 5 tahun di 3,50% untuk bulan ketujuh berturut‑turut. Data ekonomi November yang menunjukkan perlambatan produksi, konsumsi, dan pembiayaan rumah tangga membuat investor menantikan sinyal stimulus tambahan, terutama usai pertemuan NPC dan arahan kebijakan fiskal proaktif menuju target pertumbuhan sekitar 5% pada 2026.