BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    BPS: EKONOMI TW-III 2025 DIDORONG KONSUMSI RUMAH TANGGA

    Kategori

    Ekonomi Bisnis

    Terbit Pada

    05 November 2025

    30847935

    IQPlus, (5/11) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari konsumsi rumah tangga yakni sebesar 2,54 persen.

    "Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan III 2025, konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan utama atau sumber pertumbuhan terbesar, yaitu 2,54 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

    Selain itu konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 juga ditopang oleh komponen net ekspor dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,15 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,59 persen.

    Secara struktur, konsumsi rumah tangga menyumbang 53,14 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB), diikuti PMTB 29,09 persen dan ekspor 23,64 persen.

    Pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara tahunan (yoy) mencapai 4,89 persen, didorong peningkatan transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel, sejalan dengan meningkatnya mobilitas penduduk dan aktivitas wisatawan domestik.

    Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III dengan andil 1,13 persen.

    Kontribusi industri pengolahan terhadap total PDB mencapai 19,15 persen. Selain itu, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, yang jika ditotal bersama industri pengolahan menyumbang 65,02 persen dari PDB.

    Secara tahunan, industri pengolahan tumbuh 5,54 persen yoy, didorong oleh industri makanan dan minuman; logam dasar; serta kimia, farmasi, dan obat tradisional, sejalan dengan permintaan domestik yang kuat dan meningkatnya ekspor.

    Secara spasial, seluruh wilayah mencatat pertumbuhan positif. Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 5,84 persen yoy. Sementara Jawa tetap menjadi penyumbang terbesar PDB nasional dengan 56,68 persen, diikuti Sumatra 22,42 persen. (end/ant)