PGE PERCEPAT EKSPANSI PANAS BUMI MENUJU KAPASITAS 1 GW
Share via
Terbit Pada
05 November 2025
30829175
IQPlus, (5/11) - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menggelar Public Expose PGEO 2025 di Jakarta, pada Senin (3/11/2025). Agenda ini menjadi sarana Perseroan untuk menyampaikan kinerja keuangan dan operasional hingga akhir September 2025, sekaligus memaparkan strategi pencapaian target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) dalam 2-3 tahun mendatang dan 1,8 GW pada 2033.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio menjelaskan bahwa Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$318,86 juta hingga 30 September 2025. Ia mengungkapkan, "Angka ini melampaui target yang ditetapkan PGE sebelumnya, yakni sebesar US$314,30 juta. Pendapatan periode ini juga meningkat sebesar 4,20 persen secara year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai US$306,02 juta. Hingga saat ini, kinerja Perseroan tetap sehat dengan fundamental keuangan yang kuat."
Yurizki menjelaskan, secara umum, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 30 September 2025, PGE membukukan:
-Pendapatan US$318,86 juta
-Laba Bersih US$104,26 juta
-EBITDA US$248,97 juta
-Total Aset US$2,96 miliar
-Kas dan Setara Kas US$628,12 juta
Perubahan laba bersih hingga 30 September 2025 terutama dipengaruhi oleh peningkatan biaya keuangan seiring penerapan aturan akuntansi baru (PSAK 223) dan perkembangan proyek panas bumi. Selama menunggu kelanjutan proyek PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), biaya bunga selama masa pembangunan (Interest During Construction/IDC) sementara dicatat sebagai beban keuangan. Sementara itu, bunga proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang sebelumnya termasuk biaya pembangunan kini dicatat sebagai beban bunga sejak unit tersebut mulai beroperasi komersial pada Juni 2025, yang juga mendorong kenaikan beban penyusutan sebesar 9,61 persen.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan, kinerja tersebut sejalan dengan target pertumbuhan Perseroan.
"PGE saat ini memfokuskan langkah pada ekspansi portofolio panas bumi melalui tiga pilar, yaitu pengembangan pembangkit, industrialisasi hilir, serta pengembangan produk dan solusi di luar kelistrikan. Upaya tersebut kami wujudkan melalui pengembangan berbagai proyek strategis dan persiapan ekosistem green hydrogen terintegrasi dengan pendekatan beyond electricity," ujarnya.
Sejalan dengan paparan Julfi, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio menegaskan, saat ini fokus PGE adalah pertumbuhan jangka panjang. PGE berinvestasi pada proyek-proyek quick win untuk meningkatkan kapasitas terpasang dan produksi panas bumi, yang pada akhirnya akan memperkuat kinerja keuangan jangka panjang Perseroan.
"Kami memandang hal ini sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan PGE di tahun-tahun
mendatang. Dari sisi kinerja, margin EBITDA kami tetap berada pada kisaran yang sehat meski
mengalami sedikit penurunan. Hal tersebut merupakan konsekuensi wajar dari fase awal transformasi, di mana PGE perlu berinvestasi untuk memperluas portofolio. Pada tahap ini, kami melakukan investasi awal, terutama untuk rekrutmen talenta terbaik, kegiatan penelitian dan pengembangan, serta proyek-proyek eksplorasi yang berjalan seiring dengan target COD. Karena itu, pengeluaran pada fase ini bersifat strategis dan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan jangka panjang PGE," tegas Yurizki. (end)
