BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    INDIA DORONG ALTERNATIF DOMESTIK GANTIKAN APLIKASI GOOGLE DAN MICROSOFT

    Terbit Pada

    03 October 2025

    1759483112391443

    IQPlus, (3/10) - Tiga rekan kabinet Perdana Menteri India Narendra Modi sedang mempromosikan penggunaan aplikasi oleh para pesaing domestik Google Maps, WhatsApp, dan Microsoft, dalam dukungan terkuat yang pernah ada untuk produk "Buatan India" di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

    Setelah Amerika Serikat mengenakan tarif 50% atas impor India pada bulan Agustus, Modi telah mendorong penggunaan produk "swadeshi", atau produk buatan India.

    Menteri Teknologi Informasi Ashwini Vaishnaw memberikan presentasi media tentang proyek jalan raya minggu ini. Ia mengatakan proyek tersebut disusun menggunakan Zoho, pesaing lokal PowerPoint milik Microsoft, dan tanpa menggunakan Google Maps.

    "Peta ini dari MapmyIndia, bukan Google Maps," ujar menteri tersebut sambil tersenyum, merujuk pada penyedia dari India. "Kelihatannya bagus, kan? Swadeshi."

    Minggu lalu, Vaishnaw membuat klip video yang menguji perangkat lunak Zoho dan mengajak orang-orang untuk mengadopsi produk lokal dalam sebuah unggahan di X yang ditonton 6,2 juta kali.

    Merek-merek Amerika tersebar di seluruh India, dan dipandang sebagai peningkatan yang aspiratif oleh jutaan orang.

    Meskipun kantor-kantor pemerintah dan swasta menggunakan produk Microsoft banyak wisatawan mengandalkan Google Maps untuk menemukan jalan mereka, dan WhatsApp menganggap India sebagai pasar terbesarnya, dengan lebih dari 500 juta pengguna.

    Ketiga perusahaan AS tersebut tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Zoho menawarkan alternatif yang lebih murah daripada perangkat lunak berbasis cloud buatan Microsoft. Salah satu pendiri perusahaan India yang juga miliarder, Sridhar Vembu, terkenal karena pendekatannya yang tidak konvensional dalam menempatkan operasi bisnis di desa-desa.

    Aplikasi perpesanan milik perusahaan tersebut, Arattai, atau "obrolan" dalam bahasa Tamil selatan India, telah meraih popularitas mendadak berkat upaya Menteri Perdagangan Piyush Goyal dan Menteri Pendidikan Dharmendra Pradhan.

    "Sangat bangga berada di @Arattai, platform perpesanan #MadeInIndia yang mendekatkan India," ujar Goyal dalam sebuah unggahan di X minggu ini.

    Aplikasi ini diunduh lebih dari 400.000 kali bulan lalu, dibandingkan dengan kurang dari 10.000 kali pada bulan Agustus, menurut data dari perusahaan intelijen pasar Sensor Tower. Pengguna aktif hariannya melampaui 100.000 pada 26 September, meningkat 100% dibandingkan hari itu. (end/Reuters)