BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    HIMBARA REALISASIKAN Rp167 TRILIUN DANA PEMERINTAH

    Kategori

    Berita Harian

    Terbit Pada

    05 November 2025

    30845542

    IQPlus, (5/11) - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah merealisasikan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp167,6 triliun per 22 Oktober 2025.

    Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan dana 100 persen, dan mereka telah mengajukan tambahan injeksi dana.

    "Perbankan mengklaim sudah menyalurkan paling tidak 84 persen. Per tanggal 22 Oktober, ini sudah Rp167,6 triliun. Mandiri dan BRI kencang juga, sudah langsung 100 persen. Mereka sudah minta lagi," kata Febrio dalam "Economic Outlook: Tahun 2026, Tahun Ekspansi" di Jakarta, Rabu.

    Menurut Febrio, injeksi dana pemerintah berperan dalam menurunkan cost of fund perbankan berkat bunga yang lebih rendah, sehingga mendorong bank untuk menyalurkan kredit dengan cepat.

    "Dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate, sehingga perbankan, khususnya bank yang performa kreditnya bagus, itu punya ruang lebih banyak. Jadi tidak heran kalau Bank Mandiri dan BRI bisa langsung menyalurkan," jelas Febrio.

    Selain BRI dan Mandiri, realisasi kredit oleh tiga bank lainnya masih dalam progres.

    Realisasi penyaluran kredit dari dana pemerintah oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tercatat sebesar Rp37,4 triliun atau 68 persen dari total injeksi dana Rp55 triliun.

    PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyalurkan Rp10,3 triliun atau 41 persen dari total Rp25 triliun. Sementara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terealisasi Rp9,9 triliun atau 99 persen dari total Rp10 triliun.

    Terkait usulan tambahan dana, Febrio mengatakan bakal mengevaluasi kondisi kas pemerintah sebelum mengambil keputusan.

    Kemenkeu bakal terlebih dulu memastikan kebutuhan operasional kas telah terpenuhi, baru menentukan peluang tambahan injeksi dana untuk penyaluran kredit kepada perbankan.

    "Begitu ada potensi kas yang berlebih dalam waktu tertentu, kami bisa selalu letakkan di perbankan. Jadi, kami akan melakukan dengan manajemen kas yang makin efisien," ujarnya. (end/ant)