GOLDMAN SACHS BERNIAT LAKUKAN PHK TAMBAHAN

28726709

IQPlus, (15/10) - Goldman Sachs Group memberi tahu staf untuk mengantisipasi gelombang PHK tambahan tahun ini karena bank tersebut berupaya menghemat lebih banyak di seluruh lini bisnisnya dan memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh kecerdasan buatan.

Perusahaan yang berbasis di New York tersebut mengatakan akan "membatasi pertumbuhan jumlah karyawan hingga akhir tahun" dan merencanakan "pengurangan terbatas dalam peran di seluruh perusahaan," menurut memo kepada staf pada Selasa (14 Oktober) pagi yang dilihat oleh Bloomberg News.

Namun, perusahaan berharap dapat menutup tahun ini dengan peningkatan jumlah karyawan secara keseluruhan, Jennifer Zuccarelli, juru bicara bank, menambahkan melalui telepon. Jumlah karyawan perusahaan mencapai 48.300 pada akhir September, hampir 2.000 lebih banyak karyawan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam nota kepada staf, yang mengumumkan peluncuran strategi "OneGS 3.0" bank, para eksekutif puncak memuji peningkatan efisiensi yang dihasilkan oleh AI sebagai jalan menuju pertumbuhan yang lebih besar. Mereka menambahkan bahwa penerapan AI di berbagai bidang seperti on-boarding klien, proses peminjaman, pelaporan regulasi, dan manajemen vendor akan menjadi "upaya multi-tahun".

"Meskipun kami masih dalam tahap awal dalam menilai di mana solusi AI dapat diterapkan secara optimal, semakin jelas bahwa tujuan efisiensi operasional kami perlu mencerminkan keuntungan yang akan diperoleh dari teknologi transformasional ini," ujar CEO David Solomon, Presiden John Waldron, dan Direktur Keuangan Denis Coleman dalam memo tersebut.

Agar Goldman dapat "meraih manfaat penuh dari potensi AI, kami membutuhkan kecepatan dan kelincahan yang lebih tinggi di semua aspek operasional kami," tambah mereka. "Ini bukan hanya berarti merombak platform kami."

Saham Goldman turun pada hari Selasa setelah bank tersebut melaporkan pengeluaran yang lebih tinggi dalam hasil kuartal ketiganya, meskipun bank tersebut juga membukukan lonjakan pendapatan perbankan investasi yang melampaui para pesaingnya. (end/Bloomberg)