ELNUSA WUJUDKAN DESA MUNDU LEBIH HIJAU
Share via
Kategori
Berita Harian
Terbit Pada
31 October 2025
30340475
IQPlus, (31/10) - Di Balai Desa Mundu, perubahan besar bermula dari hal sederhana: sebuah motor listrik roda tiga. PT Elnusa Tbk (ELNUSA), anak usaha Subholding Upstream Pertamina, menyerahkan kendaraan pengangkut sampah ramah lingkungan kepada warga Desa Mundu.
Tidak hanya menjadi sarana transportasi, armada ini hadir sebagai wujud harapan bagi masyarakat akan lingkungan yang bersih dan kehidupan yang lebih layak.
Permasalahan sampah rumah tangga kerap menjadi beban bagi warga desa. Sebagian besar penduduk Desa Mundu berprofesi sebagai petani dan pengrajin sapu, namun belum memiliki fasilitas dan keterampilan yang memadai dalam mengelola limbah.
Akibatnya, tumpukan sampah bisa menjadi ancaman bagi kesehatan dan keindahan lingkungan sekitar.
Melalui program SiGAS - Siap Gerak Angkut Sampah, Elnusa turun langsung mendampingi warga agar mampu memanfaatkan limbah secara bijak.
Inisiatif ini bukan sekadar mengangkut sampah, tetapi juga mendorong masyarakat untuk melihat nilai ekonomis di balik limbah. Kini, plastik bekas dan sabut kelapa diolah menjadi pot tanaman, sapu, dan tas daur ulang yang bernilai jual.
Penyerahan kunci kendaraan dilakukan langsung oleh Direktur Operasi Elnusa kepada Kepala Desa Mundu sebagai bentuk komitmen kolaborasi berkelanjutan.
Langkah ini memperkuat sinergi antara Elnusa dan masyarakat dalam membangun sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Antusiasme warga terlihat jelas dalam kegiatan tersebut. Kepala Desa Mundu, Akifudin, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan.
"Elnusa tidak hanya menyediakan fasilitas pengangkut sampah di Desa Mundu namun juga membimbing kami untuk cara mengolahnya menjadi produk-produk yang bisa dikembangkan menjadi usaha masyarakat,"ujar Akifudin dengan penuh rasa syukur.
Rustam Aji, Corporate Secretary Elnusa, menjelaskan bahwa potensi pengelolaan limbah di Desa Mundu sangat besar
"Dari 8.822 kepala keluarga di Desa Mundu, terdapat potensi pemanfaatan limbah hingga 30% untuk plastik dan 20% untuk sabut kelapa.Angka ini membuka peluang besar untuk menggerakkan ekonomi sirkular, menciptakan lapangan usaha baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampaknya bukan hanya lingkungan yang bersih, tetapi juga kehidupan yang lebih produktif dan bernilai,"jelas Rustam. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait
