BCA KLARIFIKASI ISU REKAYASA AKUISISI, FAKTA ATAU HOAKS?

23149997

IQPlus, (20/8) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akhirnya angkat bicara terkait isu rekayasa dalam akuisisi 51 persen saham BCA oleh Djarum Grup di era Megawati. Manajemen BCA menyampaikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang tidak benar dan mematahkan narasi yang sering disebut-sebut.

Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya menjelaskan bahwa angka Rp117 triliun yang sering disebut-sebut bukanlah nilai pasar perusahaan, melainkan total aset BCA. Nilai pasar BCA saat itu ditentukan oleh harga saham di bursa efek, yang sekitar Rp10 triliun. Angka inilah yang menjadi acuan valuasi saat transaksi berlangsung.

BCA juga menegaskan bahwa tender akuisisi dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) secara transparan dan akuntabel. Nilai akuisisi 51% saham oleh konsorsium FarIndo yang menang melalui tender merupakan cerminan dari kondisi pasar saat itu.

BCA juga meluruskan informasi tentang hutang kepada negara sebesar Rp60 triliun. Faktanya, BCA memiliki aset obligasi pemerintah senilai Rp60 triliun, dan seluruhnya telah selesai pada tahun 2009 sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku. (end)